MASYARAKAT PEDESAAN DAN
MASYARAKAT PERKOTAAN
- 1. MASYARAKAT PERKOTAAN, ASPEK-ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
Sebelum kita bicara lebih lanjut
masalah masyarakat, bailah kita tinjau dulu definisi tentang masyarakat.
Defini adalah uraian ringkas untuk
memberikan batasan-batasan mengenai suatu persoalan atau pengertian ditinjau
daripada analisis. Analisis inilah yang memberikan arti yang jenih dan kokoh
dari sesuatu pengertian.
Apabila kita berbicara tentang
masyarakat, terutama jika kita mengemukakannya dari sudut antropologi, maka
kita mempunyai kecenderungan untuk melihat 2 tipe masyarakat :
Pertama, satu masyarakat kecil yang
belum begitu kompleks, yang belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal
struktur dan aspek-aspeknya masih dapat dipelajari sebagai satu kesatuan.
Kedua, masyarakat yang sudah
kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bidang, karena
ilmu pengetahuan satu masyarakat yang sukar diselidiki dengan baik dan didekati
sebagian saja.
B. MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut
juga urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada
sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan
masyarakat pedesaan.
Perhatian khusus masyarakat kota
tidak terbatas pada aspek-aspek seperti pakaian, makanan, dan perumahan, tetapi
mempunyai perhatian lebih luas lagi. Bila ada tamu misalnya, diusahakan
menghidangkan makanan misalnya, yang diutamakan adalah mempunyai kedudukan
sosial tinggi.
Perubahan-perubahan sosial tampak
dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima
pengaruh-pengaruh dari luar. Hal ini sering menimbulkan pertentangan antara
golongan tua dengan golongan muda.
C. PERBEDAAN DESA DAN KITA
Ada beberapa ciri yang dapat
dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan
melihat perbedaan-perbedaan yang ada mudah-mudahan akan dapat mengurangi
kesulitan dalam menentukan apakan suatu masyarakat dapat disebut sebagai
masyarakat pedesaan atau masyarakat perkotaan
Ciri-ciri tersebut antara lain :
1) Jumlah dan kepadatan penduduk;
2) Lingkungan hidup;
3) Mata pencaharian;
4) Corak kehidupan sosial;
5) Stratifikasi sosial;
6) Mobilitas sosial;
7) Pola interaksi sosial;
8) Solidaritas sosial;dan
9) Kedudukan dalam hierarki sistem
administrasi nasional.
Meskipun tidak ada ukuran pasti, kota
memiliki penduduk yang jumlahnya lebih banyak dibadingkan desa. Hal ini
mempunyai kaitan dengan kepadatan penduduk, yaitu jumlah penduduk yang tinggal
pada suatu luas wilayah tertentu, misalnya saja jumlah per KM”(kilometer
persegi) atau jumlah perhektar.
2. HUBUNGAN DESA DAN KOTA
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam
keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat
ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Sebaliknya, kota
menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti
bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak
tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi.
Dalam kenyataan hal ideal tersebut
kadang-kadang tidak terwujud karena adanya beberapa pembatas. Jumlah penduduk
semakin meningkat, tidak terkecuali di pedesaan. Mereka ini merupakan kelompok
pengangguran, baik sebagai pengangguran penuh maupun setengah pengangguran.
3. ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
3. ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
Untuk menunjang aktivitas warganya
serta untuk memberikan suasana aman, tenteram dan nyaman pada warganya, kota
dihadapkan pada keharusan menyediakan berbagai fasilitas kehidupan dan
keharusan untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul sebagai akibat aktivasi
warganya.
Kota secara internal pada hakikatnya
merupakan satu organisme, yakni kesatuan integral dari tiga komponen, meliputi
“penduduk, kegiatan usaha dan wadah” ruang fisiknya. Dengan kata lain, suatu
perkembangan kota harus mengarah pada penyesuaian lingkungan fisik ruang kota
dengan perkembangan sosial dan kegiatan usaha masyarakat kota.
Di pihak lain, kota mempunyai juga
peran/fungsi eksternal, yakni seberapa jauh fungsi dan peran kota tersebut
dalam kerangka wilayah dan daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya,
baik dalam skala regional maupun nasional.
4. MASYARKAT PEDESAAN
4. MASYARKAT PEDESAAN
A. PENGERTIAN DESA/PEDESAAN
Desa
adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat
pemerintahan sendiri. Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan
perasaan batik yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota
masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa seseorang merasa merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimana ia hidup dicintainya serta mempunyai
perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau
anggota-anggota masyarakat.
B. HAKIKAT DAN SIFAT MASYARAKAT PEDESAAN
Seperti
dikemukakan oleh para ahli atau sumber bahwa masyarakat indonesia lebih dari
80% tinggal di pedasaan dengan mata pencarian yang bersifat agraris. Masyarakat
pedesaan yang agraris biasanya dipandang antara sepintas kilas dinilai oleh
orang-orang kota sebagai masyarakat
tentang damai, harmonis yaitu masyarakat yang adem ayem, sehingga oleh orang
kota dianggap sebagai tempat untuk melepaskan lelah dari segala kesibukan
keramaian dan keruwetan atau kekusutan pikir. Maka tidak jarang orang kota
melepaskan segala kelelahan dan kekusututan pikir tersebut pergilah ke luar
kota.
C. SISTEM NILAI BUDAYA PETANI INDONESIA
Para
ahli disinyalir bahwa dikalangan petani pedesaan ada suatu cara berfikir dan mentalitas yang hidup dan
bersifat religio-magis. Mentalitas para petani seperti di atas perlu dikaji dan
diadakan penelitian dan pembahasan secara ilmiah dan mendalah agar dapat
diarahkan kepada keberhasilan pembangunan yang sekarang ini sedang giat-giatnya
kita laksanakan.
D. UNSUR-UNSUR DESA
Daerah,
dalam arti tanah-tahan yang produktif dan yang tidak, beserta penggunannya,
termasuk juga unsur lokasi, luas dan batas yang merupakan lingkungan gerografis
setempat. Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan,
persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat. Tata kehidupan, dalam
hal ini pola pergaulah dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa. Jadi menyangkut
seluk-beluk kehidupan masyarakat desa (rural society)
E.
FUNGSI
DESA
Pertama,
dalam hubungannya dengan kota, maka desa merupakan “hinyerland” atau daerah
dukung berfungsi sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok seperti
padi,jagung,ketela,di samping bahan makanan lain seperti kacangm kedelai,
buah-buahan makanan lain yang berasal dari hewan.
Kedua,
desa ditinjau dari sudut potensi ekonomi sebagai lumbung bahan mentah (raw
material) dan tenaga kerja (man power) yang tidak kecil artinya.
Ketiga,
dari segi kegiatan kerja (occupation) desa dapat merupakan desa agraris, desa
manufuktur, desa industri, desa nelayan, dan sebagainya.
5. URBANISASI DAN URBANISME
5. URBANISASI DAN URBANISME
Sehubungan dengan perbedaan antara
masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan, kiranya perlu pula disinggung
perihal urbanisasi. Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari
desa ke kota atau dapat pula dikatakan bawha urbanisasi merupakan prises terjadnya
masyarakat perkotaan.
Proses urbanisasi boleh dikatakan terjadi di seluruh dunia, baik pada
negara-negara yang sudah maju industrinya maupun yang secara relatif memiliki
industri.
6. PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DENGAN MASYARAKAT PERKOTAAN
6. PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DENGAN MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat pedesaan kehidupannya
berbeda dengan masyarakat perkotaan. Perbedaan-perbedaan ini berasa dari adanya
perbedaan yang mendasar dari keadaan lingkungan, yang mengakibatkan adanya
dampak terhadap personalitas dan segi-segi kehidupan. Berbicara tentang
masyarakat pedesaan dan perkotaan, sungguhnya akan berbicara tentang sistem
hubungan antara unsur-unsur yang nembentuknya.
Masyarakat pedesaan maupun masyarakat
perkotaan masing-masing dapat di perlukan sebagai sistem jaringan hubungan yang
kekal dan penting, serta dapat pula dibedakan masyarakat yang bersangkutan
dengan masyarakat yang lain. Oleh karena itu, mempelajari suatu masyarakat
berarti dapat berbicara soal struktur sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar